Hai teman-teman, apa kabar
Siapa sih tidak ingin sukses ? Semua orang yang sehat akalnya pastilah menginginkan keberhasilan ya kan. Bahkan tanda-tanda itu sudah ada pada diri kita sejak kecil. Yang merengek minta jajan itu siapa ? Yang nangis karena gak dibeliin sepatu siapa ? Yang uring-uringan lantaran tidak dibeliin motor siapa hayo ? Kita kan. Itu tandanya kita ingin sukses supaya kita bisa membeli semuuuuaaa yang diinginkan, apapun itu. Rumah mewah bak istana, mobil mewah limited edition, selir, kapal pesiar, pulau, bahkan suara rakyat pun bisa kita beli. Gak segitunya juga kali ya. Maaf teman-teman, itu hanya metafora.
Nah masalahnya, setelah lulus sekolah, kita bekerja. Sudah pindah-pindah perusahaan, sudah pindah-pindah kontrakan bahkan sampai keluar pulau. Tapi hidup kita masih gini-gini aja teman-teman. Keinginan jauh melesat tinggi di langit ke tujuh, kemampuan justru nyungsep ke palung terdalam. Lalu kita bertanya pada diri kita masing-masing, salah gue apa ?
Kalau sudah seperti itu pasti ada yang salah dong. Pertanyaan " salah gue apa ? " Itu kan datang dari hati yang paling dalam dan hati gak mungkin bohong. Untuk menjawab pertanyaan hati itu, mari sama-sama kita simak inilah dia 11 kebiasaan buruk terbaik penghambat kesuksesan.
1. Durhaka Kepada-Nya
"Bertaqwalah kamu dimana pun kamu berada". Setiap hari Jum'at kita pasti mendengar kalimat itu kan. Itu sebenarnya maknanya dalam loh teman-teman. Perintah Tuhan kepada hambanya, terukir dalam surat cinta, kitab suci yang diagungkan, Al-Qur'an.
Kalimat itu bisa juga diartikan begini "Jalanilah hidup ini dengan benar agar kamu sukses" atau begini "Bertakwalah kepada-Ku dan mintalah kepada-Ku, niscaya Aku pasti mengabulkan semua permintaanmu".
2. Durhaka kepada orang tua
Mengabaikan orang tua yang telah melahirkan, membesar kan dan menyekolahkan kita. Terlalu sering tidak mendengarkannya, termasuk durhaka kepada orangtua loh. Bahkan sekedar mengatakan "ah" saja termasuk durhaka.
Nah ketika kita merasa ada yang salah dengan diri kita koq belum sukses-sukses ? Yang pertama kita ingat adalah kedua orangtua kita, itu harus teman-teman. Cobalah ingat apakah selama ini kita durhaka kepada mereka. Sering melupakan mereka dalam waktu yang lama padahal mereka sudah rindu pada anaknya. Lalu segeralah minta maaf. Restu orangtua adalah kunci kesuksesan kita.
3. Maksiat
Maksiat, makerot, maklampir, eh maksudnya bukan itu ya. Maksiat itu adalah kebiasaan buruk seperti, pecandu narkoba, pecandu film porno, mabuk, berbuat mesum, menzalimi orang lemah, dll.
Jika kamu belum sukses sampai detik ini. Mungkin kamu memiliki kebiasaan berbuat maksiat seperti diatas. Mungkin ya, mungkin tidak atau mungkin yang dibawah ini.
4. Lepas Tanggung Jawab
Setiap orang pasti memiliki tanggung jawab teman-teman dan kita harus tahu apa tanggung jawab kita. Seorang suami memiliki tanggung jawab terhadap istrinya, seorang ayah memiliki tanggung jawab terhadap anaknya, seorang guru memiliki tanggung jawab terhadap murid-muridnya.
Dan yang pasti kita punya tanggung jawab terhadap perbuatan kita sendiri teman-teman. Pernah dengar kan di telivisi ibu-ibu cantik itu bilang begini " Seorang pria diseret ke penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya"
5. Malas
Malas itu.... Merupakan sebuah penyakit yang gak ada obatnya dan apabila dibiasakan bisa membuat seseorang terpuruk dalam kegagalan. Kalau diibaratkan malas itu racun, maka gak ada penawarnya.
Satu-satunya penyakit di dunia ini yang tidak ada obatnya ya..., malas. Cuman orang malas tetap punya harapan sukses kalau dia mau ? Ya betul, rajin :)
6. Tidak Amanah
Orang yang tidak amanah alias tidak dapat dipercaya pasti gak bakalan sukses, percaya sama saya teman-teman. Mau tahu kenapa ? Kita manusia ini diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial. Makhluk yang bergantung satu sama lain.
Artinya kesuksesan kita bergantung kepada kepercayaan orang lain. Seorang pembantu rumahtangga jika tidak dipercaya majikannya karena tidak amanah pasti tidak akan bertahan lama. Demikian juga dengan seorang karyawan, boro-boro mau naik jabatan, di PHK iya. Bahkan presiden pun kalau sudah tidak mendapat kepercayaan dari rakyat tak akan mungkin bertahan dua periode. Koq jadi berbau-bau politik nih. Lanjut aja kalau begitu.
7. Suka Menunda
Nanti saja kalau..., besok aja, masih banyak waktu, on timenya masih lama, santai aja. Kalimat mana yang sering kita gunakan untuk menunda sesuatu ? Kalau saya yang nomor tiga, yah gue malah ngaku.
Pepatah Arab mengatakan "waktu adalah pedang". Maknanya kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, jangan suka menunda-nunda, kalau tidak, waktu akan berubah menjadi pedang dan membunuh kita, akhirnya kita mati dalam kegagalan. Jangan sampai ya gan
8. Tidak Berani Mengambil Keputusan
Saya ada pengalaman nih. Waktu itu ada sebuah prospek investasi berupa sebuah properti di daerah Bekasi. Waktu itu harganya masih cukup terjangkau dan posisinya sangat strategis, persis di perempatan/bunderan di dalam perumahan. Padahal saya sudah nanya-nanya via telepon dan dilayani ramah oleh CSnya. Tapi karena waktu itu perempuan itu masih termasuk baru dan terkendala modal juga akhirnya tidak jadi.
Dan sekarang, perumahan itu sudah berkembang pesat semenjak di kunjungi oleh presiden SBY waktu itu beliau masih menjabat. Sudah ada fasilitas air PAM, dan Waterparknya. Nah properti yang saya incar itu sekarang sudah menjadi toko material yang cukup besar. Di hook yang lain ada Alfamart dan Indomaret. Semoga jadi pelajaran bagi kita semua.
9. Pelit
Jaman dulu ada kisah tentang seorang yang kaya tapi pelitnya tingkat dewa. Qarun namanya. Namun akhir hidupnya mengenaskan, dia mati tertimbun hartanya sendiri. Sampai sekarang orang masih mengingatnya. Entah saking kayanya atau saking pelitnya saya gak tahu. Atau mungkin karena dua-duanya.
Saya ingin mengajak teman-teman beranalogi sedikit soal pelit ini. Jika harta/uang itu kita ibaratkan air. Kalau ia dibendung, ditabung, tidak diberikan kepada siapapun logikanya pasti semakin banyak dong iya kan. Tapi perlu dipikirkan juga sumber airnya apakah mungkin ia mengalami kekeringan ? Sangat mungkin, buktinya banyak sungai mengalami kekeringan bahkan ada yang tinggal nama. Sungainya raib entah kemana. Begitu juga dengan harta benda, uang, dsb. Kita pasti sepakat kalau sumber harta kita dari gaji, usaha atau bisnis, dan investasi kita betul kan. Kalau kita pelit sumber pundi-pundi itu bisa saja mandek karena beberapa faktor. ini sudah pernah bahas belum ya, kalau menjalin silaturahmi dapat melancarkan rezeki. Nah kalau kita pelit, teman gak ada yang mau bergaul sama kita, keluarga juga gak ada yang mau dekat, gimana mau menjalin silaturahmi ? Betul tidak, saya ngomongin udah kayak orang benar aja ye.
10. Tidak Berkomitmen
Kebiasaan tidak Berkomitmen atau tidak fokus kalau kata anak-anak jaman now, membuat semua yang kita kerjakan hasilnya setengah-setengah. Hasil seperti ini tidak akan mampu bertahan ditengah persaingan yang maha ketat ini.
Karyawan kalau kerjanya setengah-setengah pasti rawan masuk daftar PHK karena pengangguran yang mau gantiin posisi kita banyak, bejibun malah. Pengusaha yang bikin kwalitas produk yang kurang bermutu, pasti gak laku dipasaran, konsumen bisa milih produk sejenis yang lebih bagus. Begitu juga dengan pedagang kalau pelayanan nya setengah-setengah, pelanggan bisa lari ke toko sebelah. Jadi komitmen atau totalitas sangat diperlukan jika teman-teman mau sukses seperti saya, eh seperti Bapak Sandiaga Uno :)
11. Tidak Bercita-cita
"Tidak memiliki cita-cita adalah tragedi terbesar dalam kehidupan manusia" kurang lebih begitu kata penulis yang terkenal dengan bukunya "laskar pelangi", Andrea Hirata. Kebetulan saya penggemar tulisan beliau. Agar kita tetap semangat menjalani hidup kita harus punya cita-cita. Dan agar kita bisa sukses kita harus membiasakan diri untuk menjaga cita-cita itu tetap ada dalam diri kita.
Hidup ini penuh dengan tantangan dan rintangan, onak dan duri, badai dan gelombang, dan yang pasti..., Masalah. Nah cita-cita kita berperan sebagai motivator pasif, tak terlihat tapi memiliki kekuatan layaknya item-item dalam game MOBA. Agar kita mampu menghadapi, melewati tantangan hidup ini hingga akhirnya kita meraih sukses! Semoga.
Itulah sebelas kebiasaan buruk terbaik yang menyebabkan kita belum sukses hingga kini. Semoga setelah membaca artikel ini kita mampu menghindari kebiasaan buruk itu ya teman-teman dan semoga kesuksesan segera kita raih.
OOT
Dulu, duluuuu sekali. Saya pernah mengalami kecelakaan dan sempat dirawat di rumah sakit. Nah pas di rumah sakit itu sang dokter berbincang dengan ayah saya dan dia bilang kelak saya akan menjadi orang sukses. Kata-kata itu masih saya ingat sampai sekarang, mungkin saya terlalu berharap kali ya.
Setelah membaca jangan lupa komentar ya teman-teman setiap alamat blog yang masuk ke dalam kolom komentar akan saya simpan di halaman khusus. Terima kasih. Keep resfect, bye...
- Home
- Kiat sukses
- Panduan
- 11 Kebiasaan Terbaik Penghambat Kesuksesan Versi Blogger
11 Kebiasaan Terbaik Penghambat Kesuksesan Versi Blogger
Subscribe via Email
Related Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "11 Kebiasaan Terbaik Penghambat Kesuksesan Versi Blogger"
Posting Komentar